Benyamin Berger : Pesan Purim 2024
- Administrator
- Read Time: 4 mins
- Hits: 488
Hari ini tanggal 11 Adar kedua adalah “Taanit Ester” Yang merupakan Puasa Ester dan puasa ini memperingati puasa yang dilakukan Ester bersama seluruh orang Yahudi di persemakmuran Persia, karena dia hendak menghadap Raja untuk akhirnya katakan padanya bahwa bangsanya, yang dia rahasiakan sampai saat ini, berada dalam bahaya terbesar karena Haman yang jahat ingin seluruh orang Yahudi dimusnahkan.
Dia siap mengambil langkah ini dengan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan bangsanya. Resiko besar yang dia ambil adalah jika Raja tidak mengulurkan tongkat emasnya ketika dia mendekatinya, tidak diundang oleh raja itu bisa membuatnya dihukum mati. Namun Ester berkata “kalau aku binasa, aku binasa” Ketika dia Dengan berani menghadap Raja dan dia mengulurkan tongkat emasnya, dia menjadi instrumen Tuhan untuk mengungkap Haman yang jahat dan menyelamatkan orang-orang Yahudi dari kehancuran total.
Dalam sejarah Yahudi sejauh yang saya tahu hanya ada tiga kejadian di mana musuh ingin memusnahkan seluruh bangsa Yahudi, bangsa Yahudi. Ketiga kejadian tersebut adalah Haman, Hitler, dan Hamas. Kita mempunyai banyak musuh sepanjang sejarah kita yang panjang namun tidak ada satupun dari mereka, sebanyak mereka datang melawan kita, yang bermaksud menghancurkan bangsa kita, Negara-negara besar seperti Babel, Yunani dan Roma tidak pernah mempunyai niat untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang Yahudi atau bangsa Yahudi di tanah airnya. Mereka adalah musuh besar dan kejam yang ingin menaklukkan dan mengendalikan tetapi tidak ingin memusnahkan sepenuhnya.
Mengapa Setan membenci kita sama seperti dia membenci kita ? Saya percaya pertama karena nama Tuhan melekat pada bangsa ini melalui perjanjian-Nya dan nama Tuhan juga terukir di Batu-Batu kota Yerusalem. Israel adalah putra sulungnya sebagai suatu bangsa dan Israel adalah instrumennya yang melaluinya keselamatan telah datang kepada umat manusia dan Israel adalah bangsa yang kelak Almasih akan datang kembali, dengan meletakkan kakinya di atas bukit zaitun. Dia akan memasuki Yerusalem dan akan duduk di atas bukit zaitun. Tahta Daud dan akan memperluas kerajaannya dari Yerusalem sampai ke ujung bumi dan kerajaan-kerajaan di dunia ini akan menjadi kerajaan Tuhan kita dan Mesias-Nya.
Tuhan juga ketika mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Dia mengingat Abraham Ishak dan Yakub, Tiga leluhur Israel. Tuhan mengingat para nabi-Nya Yang merupakan nabi terbesar dari semua nabi, yang perkataannya adalah firman Tuhan dan yang nubuatannya sedang digenapi dan masih terjadi untuk dipenuhi. Putra terkasih sang bapa adalah Yeshuah HaMashiach Yang merupakan raja orang Yahudi adalah Putra Allah sang bapa yang terkasih secara unik dan merupakan Raja Mesias Israel.
Meskipun kita sebagai bangsa belum menyambutnya kembali, kita akan melakukannya dan waktunya sudah dekat. Kami akan berbalik dari cara-cara jahat kami dan merangkul raja kami dan menerima pengampunannya serta kehidupan kekal. Dan dia akan bersama kami mendirikan kerajaan Mesianis di bumi ini, dimulai di Tanah Israel.
Jadi marilah kita sebagai umat imam Mesias mendekati sang Raja dengan keyakinan bahwa Dia akan mengulurkan kepada kita, seperti yang Dia lakukan pada Ester, tongkat emasnya. Marilah kita juga siap untuk mengatakan seperti yang dikatakan Ester, “kalau aku binasa, aku binasa” Namun juga percaya bahwa kita akan mendapat kemurahan di mata raja sebagai mempelai wanita tercinta, orang pilihannya. Ketika akhirnya raja mengulurkan tongkat kerajaannya kepada kita dia juga akan mengabulkan permintaan kami darinya pada saat yang sangat penting dalam sejarah Israel dan dalam sejarah seluruh umat manusia.
Untuk saat inilah Tuhan membangkitkan perusahaan Priestley-Nya. Hal ini mengingatkan kita pada wanita yang berselubungkan matahari dengan 12 bintang di sekeliling kepalanya dan bulan di bawah kakinya, yang sedang mengandung seorang anak laki-laki. Naga itu menentangnya dan ingin menelan anaknya. Dia melahirkan dan anak laki-laki pun lahir. Ada perang di surga antara Mikhael dan malaikatnya serta naganya. Michael menang. Naga itu dilemparkan ke bumi.
Mungkinkah kita sampai pada titik ini dalam sejarah ketuhanan dan kenabian? Siapkah kita menjadi seperti Ester, mengambil langkah berani untuk berdiri di hadapan raja menunggu Dia mengulurkan tongkat kerajaannya kepada kita?
“Purim Sameach” Selamat Purim.
Saudaramu Benyamin