Menyelesaikan Pertandingan Iman

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. (1 Korintus 9:26). Tidakkah kita tahu rahasia seorang pelari terkenal tercepat dunia, namanya Usain Bolt,  yang menyelesaikan kemenangan mutlak dari lawan-lawannya, tercepat ia berlari bukan dalam 1 jam, 30 menit, tapi dalam waktu yang sangat singkat dan cepat yaitu dalam 9 detik ia menyelesaikan pertandingan lari tercepat dunia.

Orang-orang yang menonton dan melihat betapa gigihnya dan hebatnya sang pelari yang bisa memecahkan rekor tercepat dunia, sehingga para sporter memberi sorak-sorai dan tepuk tangan yang meriah kepada pemenang lomba lari tercepat itu. Usain Bolt menginginkan sesuatu yang harus diketahui para pemirsa penggemarnya di kala itu, bukanlah emas atau piala dan berapa besar jumlah uang dari hasil kemenangannya.

Tetapi yang ia rindu semua orang harus tahu adalah berapa lama ia berlatih, dan 4 tahun adalah maksimal ia berlatih untuk perolehan pelari tercepat dunia, dan satu hal lagi yang ia mau kita ketahui adalah berapa besar dedikasinya yang harus ditinggalkan olehnya sebagai bukti kemenangan dalam mempersiapkan pertandingan, yaitu tentang pengorbanan waktu, pengorbanan tenaga, serta korban pikiran demi keberhasilan yang telah ia raih.

Rasul  Paulus inginkan kepada semua orang percaya di dunia bahwa, ia  tidak menginginkan cerita popularitas pelayanan orang-orang beriman atau menjadi ternama ketika melakukan mujizat. Ia mau supaya kita mengetahui untuk mengenal penyebab kemenangan yang ia peroleh dalam pertandingan Iman adalah esensi pengorbanan Kristus di kayu salib, sebab tanpa pengorbanan Kristus, kita tidak akan mencapai keselamatan dan hidup kekal, yang pada akhirnya kita memperoleh makhota emas karena  tetap bertahan dalam pencobaan dunia,  (Yakobus 1:12).  

Paulus mau semua orang percaya mesti gemar Baca Alkitab dan tetap baca Alkitab, sebagai bentuk melatih tubuh rohania agar Firman Allah tidak di hujat orang dan tetap mau hidup di dalam Firman  Allah. Dengan demikian Orang-orang yang setiawan dapat mengenang pelayanan sebagai sebuah dedikasi pelayanan Para Rasul yang telah ditinggalkan bagi dunia.

Sebuah dedikasi yang sangat baik, tiada tara dari seorang Rasul Paulus kepada kita bukanlah hanya sebuah olahraga seperti sebuah cerita di atas tetapi pentingnya "olah roh" oleh gemar baca Alkitab ( Mazmur 1:2). Dengan sebuah tekad untuk tetap tekun meneliti Taurat Tuhan (Ezra 7:10), agar kita tetap sehat secara jasmani dan sehat rohani.

Kata Rasul Paulus kepada seorang muda yang  namanya Timotius, agar Timotius sebagai anak iman atau anak rohani oleh didikannya, Timotius tidak boleh kalah dalam sebuah pertandingan iman di dunia, kebenarannya disebut  dalam 1 Timotius 4:7 & 8 : Jauhilah cerita nenek moyang yang tidak memberi faedah bagi masa depan. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Untuk menyelesaikan perandingan iman di dunia, kita cukup bangun hubungan kekal dalam Yesus Kristus,  ( Yudas 1:20). Selamat Beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati

( Pdt. Enius Kogoya )